Jumat, 27 Mei 2011

MENIKMATI SPONTANITAS SKETSA ACHMAD SYAHRI

Achmad Syahri

Tatapan mata dan gerakan tangannya terkadang tak pernah bertumpu satu titik dalam bidang kanvas. Ketika matanya menatap tajam objek lukisnya, maka diwaktu yang sama tangannya bergerak menuangkan apa yang dilihatnya melalui sapuan kuasnya. Hatinya yang telah mengatur kemana mata melihat dan kemana tangan bergerak.

Musium Seni Rupa & Keramik


Sapuan kuas besarnya biasanya mengawali ritual sketsanya dengan campuran air yang lebih, hasilnya sebuah lumuran cat dengan warna tipis dan transparan. Warna-warna muda dan cerah yang dipilihnya sebagai dasar sketsa maupun lukisannya mencerminkan suasana hatinya yang lebih terasa ceria dan tanpa beban. Sesuai dengan temperamennya yang mudah terlihat, dia lebih enerjik dibanding pelukis pada umumnya, sehingga sering terlihat seolah tanpa banyak berfikir untuk menciptakan sebuah karya.

Di setiap kesempatan, pada saat dia membuat sketsa ataupun melukis dapat kita bandingkan dia lebih cepat dibanding pelukis yang pernah saya temui. Sebenarnya bukan hal kecepatannya yang harus kita perhatikan namun lebih dari sebuah hasrat berekspresi yang menggebu-gebu yang dia simpan dalam bathinnya. Saya sendiri lebih suka menyebutnya sebagai pelukis yang "super produktif". 

Pelabuhan Sunda Kelapa
Museum Seni Rupa & Keramik

Pelabuhan Sunda Kelapa
Tulisan ini bukanlah bahasa Kuratorial untuk mengkritisi atau memuji karya seseorang, tapi tulisan ini tidak lebih dari ungkapan hati sebagai sesama pelukis, lebih pas-nya ini hanya sebuah bahasa kekaguman. Ibarat sebuah Gunung, Achmad Syahri menyimpan banyak lahar panas yang harus segera dimuntahkan dalam bentuk karya. Good Job and Good Luck....sahabatku. (Sugeng Eka Pangestu)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar